Aku nulis ini selang beberapa jam setelah kepergianmu. Pus,
aku sangat merasa bersalah dan kehilangan yg mendalam. Meski kamu hanya seekor
puss...
Perasaanku tak membedakan itu..bahkan ketika aku menulis ini, air matuku tak
kunjung kering.
Pus, kamu adalah titik balikku utk kembali menyayangi seekor
piaraan setelah belasan tahun yg lalu..terakhir aku punya pus yaitu waktu SMP. Aku
ga mau punya pus lagi karena capek bersedih. Dari aku kecil aku sering punya
puss....pasti kusayang2 dan kumanja2. Tapi saat mereka mati karena berbagai hal
maka aku bersedih berhari2. Kehadiran mereka meninggalkan luka...luka
kehilangan.
Hingga hari jumat pagi yg lalu aku mendengar meong2mu di
kantor...hatiku tergerak untuk mengadopsimu. Kamu teriak2..kalo km itu manusia
pasti km sedang menangis2..badanmu menggigil ketakutan lalu kubungkus kau
dengan kaos merahku (kaos cadangan utk senam yg kutaruh kantor), km mulai ga
berteriak...mulai tenang karena mungkin merasa hangat. Kubelikan makanan baby kucing
di pet shop wkt istirahat, kamu blm bisa makan makanan biasa. Kuberi makan dan
kutunggu hingga sore ga ada induk kucing yg mencarimu. Kuputuskan membawamu ke
rumah krn aku berpikir bisa memberimu kasih sayang dan kehidupan yg lebih baik.
Aku akan mulai lagi mencintai....seekor kucing.
Hisyam senang sekali
aku bawa kamu ke rumah dia langsung manggil teman2nya untuk melihatmu. Dia
nanya kenapa bunda bawa kucing? Aku bilang krn kamu terlantar, ditinggal
indukmu dan aku kasihan. Mungkin ada banyak sekali kucing sepertimu tapi entah
kenapa hati ini tergerak padamu, pusku. Hari berikutnya hisyam bawa kucing juga
sebesar kamu sama2 berbulu hitam. Hisyam bilang kucing itu juga terlantar sdh
beberapa hari di pojok taman tanpa induknya. Aku senang hisyam punya rasa kasih
ke binatang maka kupelihara kalian berdua jadi kamu ada temannya. Selama 4hari
kita bersama kamu dah kenal aku...slalu mengikutiku...kamu ga nakal...aku suruh
bobok di kardus kamu nurut dan kamu ga berisik. Hari senin pagi kulihat ke
kardus, kamu cuma sendiri dan ada bercak darah di sekitarmu. Kamu sangat
ketakutan...pasti temanmu dibantai
binatang liar. Aku sedih...kuyakinkan kamu untuk mendekat padaku...kamu maju
lalu mundur beberapa langkah seolah tak yakin padaku. Namun akirnya kamu mau ke
tanganku...kupeluk dan kubawa ke rumah, kukatakan jangan takut...aku akan
melindungimu.
Hari itu kubawa kau ke kantor karena di rumah ga ada orang,
hisyam-hazim pun kuajak serta. Kamu anteng kalo ada aku. Hari itu aku sempet
searching toko online yg jual kandang, biar kamu aman dan rencananya dikirim
hari ini. Sore hari ketika mau pulang, kamu ga ada...entah ngumpet dimana
kucari2 ga ketemu. Aku titip pesan ke OB kalo km ketemu suruh
menghubungiku...nanti kujemput. Malamnya OB ngabarin kalo kamu ada di
mejaku...dan bener aku jemput lagi kamu. Sampai rumah dah malam, aku kasih
makan dan aku siapin kardusmu. BODOHnya aku...kamu tetep kutaruh di
luar..seolah ga belajar dari kejadian malam sebelumnya. Entah kesambet apa aku
kok bisa begitu khilaf, begitu ceroboh. Harusnya km kumasukkan ke rumah, toh
belum bisa naik2 meja kursi.
Ragu2 itu sempat menderaku, beberapa kali kutengok hingga
jam 12 malam kamu masi aman, bobok di kardus itu. Lalu aku tidur....jam 4
bangun secara tidak tenang, aku langsung buka pintu dan mendapatimu tergeletak
bergelimangan darah. yaAllah...jahat banget aku...bodoh dan ceroboh. Huhuuuu
Sebenernya yg mengurungkan niatku utk memasukkanmu di dalam
rumah karena kupikir kucing hanya makan anaknya....seperti kucing2ku waktu
kecil dulu ada yg baru lahir dimakan ayah kucing. Aku pikir kamu aman...kalo ga
aman pasti kamu jg dah dimakan malam sebelumnya...
OMG............it really hurts me L
Jadi ingat kisah The Little Prince yang pernah kubaca......tentang kamu pusku...
-------
“Kemari,
bermainlah denganku, aku sangat sedih”.
“Aku tidak bisa
bermain denganmu, aku belum dijinakkan.”
“Apa artinya
itu –menjinakkan?”
“Menjinakkan artinya menjalin ikatan.”
Kamu
bertanggungjawab selamanya terhadap apa yang telah kamu jinakkan. Kamu
bertanggungjawab kepadaku...
Karena setelah
saling menjinakkan, kamu tak pernah sama dengan 100 kucing yg lain.... Kita akan saling
membutuhkan. Bagiku kamu akan menjadi satu-satunya di dunia. Bagimu, aku akan
menjadi satu-satunya di dunia. Karena saling menjinakkan inilah kita akan beresiko
menangis..
---------
Aduh pus.....kehadiranmu begitu singkat...
Aku masih ingat sorot mata abu-abumu saat menatapku...sorot
mata percaya...sorot mata berharap...dan aku telah mengecewakanmu. Maafkan aku
puss... 😢
kan kukenang kau selalu yang kembali mengajarkan cinta di
hatiku...
![]() |
in memorian |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar